Selain dijadikan obat kuat, daging kuda juga bagus untuk mengobati penyakit asma
Sate Kuda, Pendongkrak Vitalitas
KEBUMEN - Kuda merupakan
lambang kekuatan. Jangan heran jika gambar kuda sering diabadikan
sebagai logo obat kuat. Bahkan, ada juga mitos yang menceritakan
kehebatan Patih Gajah Mada berasal dari kegemarann...ya menyantap daging kuda saban hari.
Saat ini, masih banyak yang meyakini mitos ini. Alhasil, cukup banyak yang menjual makanan olahan dari daging kuda. Salah satunya adalah sate kuda.
Sate daging kuda tak hanya enak, tetapi konon juga berkhasiat menyembuhkan penyakit seperti asma, diabetes, menyembuhkan gula, darah tinggi, kencing manis, pegel linu, penyakit kulit dan mampu meningkatkan vitalitas kejantanan para kaum pria. Tak heran, banyak orang sengaja mencari sate jenis ini.
Satu-satunya yang menjual Sate Kuda di Kebumen adalah warung tenda "Estu" milik Sukamto (39), yang beralamat di Jalan Pahlawan depan Komplek SD Negeri Kutosari, Kebumen. Sukamto mengaku tertarik berjualan sate kuda setelah melihat manfaatnya.
"Selain jadi obat kuat, daging kuda juga bagus buat mengobati penyakit asma," ujarnya.
Menurut Sukamto, sate kuda cukup digemari untuk kalangan orang yang tidak terlalu suka kolesterol, memang benar bahwa sate kuda memiliki kadar kolesterol yang rendah namun kaya akan serat."Tapi tenang, sate kuda ini diolah sedemikian rupa sehingga meskipun seratnya besar, dagingnya tetap empuk dan mudah dicerna, khususnya waktu masih hangat," imbuh warga Kaligending, Karangsambung ini.
Daging kuda untuk sate tidak bisa sembarangan. Harus daging has dalam. Bagian tersebut, menurut Sukamto, adalah bagian terempuk dari keseluruhan daging kuda. "Kalau daging sapi, biasanya ada di bagian lulur dalam," ujarnya.
Sukamto mengaku mendatangkan bahan baku daging kuda dari Sumbawa, NTB. Untuk satu porsi Sate kuda dibanderol Rp 16 ribu per porsinya."Kebanyakan pelanggan yang datang malah dari luar kota seperti dari Purbalingga, Cilacap, Purworejo dan Wonosobo," tambahnya.
Bagi yang penasaran ingin menjajal kenikmatan sate kuda, silahkan bisa langsung datang ke Warung tenda "Estu" yang buka setiap sore dari pukul 17.00 hingga pukul 23.00 Wib."Saya memberi nama Warung tenda estu, kepanjangan dari Ekonomi Sulit tetap Usaha," pungkasnya. (mdr)
Saat ini, masih banyak yang meyakini mitos ini. Alhasil, cukup banyak yang menjual makanan olahan dari daging kuda. Salah satunya adalah sate kuda.
Sate daging kuda tak hanya enak, tetapi konon juga berkhasiat menyembuhkan penyakit seperti asma, diabetes, menyembuhkan gula, darah tinggi, kencing manis, pegel linu, penyakit kulit dan mampu meningkatkan vitalitas kejantanan para kaum pria. Tak heran, banyak orang sengaja mencari sate jenis ini.
Satu-satunya yang menjual Sate Kuda di Kebumen adalah warung tenda "Estu" milik Sukamto (39), yang beralamat di Jalan Pahlawan depan Komplek SD Negeri Kutosari, Kebumen. Sukamto mengaku tertarik berjualan sate kuda setelah melihat manfaatnya.
"Selain jadi obat kuat, daging kuda juga bagus buat mengobati penyakit asma," ujarnya.
Menurut Sukamto, sate kuda cukup digemari untuk kalangan orang yang tidak terlalu suka kolesterol, memang benar bahwa sate kuda memiliki kadar kolesterol yang rendah namun kaya akan serat."Tapi tenang, sate kuda ini diolah sedemikian rupa sehingga meskipun seratnya besar, dagingnya tetap empuk dan mudah dicerna, khususnya waktu masih hangat," imbuh warga Kaligending, Karangsambung ini.
Daging kuda untuk sate tidak bisa sembarangan. Harus daging has dalam. Bagian tersebut, menurut Sukamto, adalah bagian terempuk dari keseluruhan daging kuda. "Kalau daging sapi, biasanya ada di bagian lulur dalam," ujarnya.
Sukamto mengaku mendatangkan bahan baku daging kuda dari Sumbawa, NTB. Untuk satu porsi Sate kuda dibanderol Rp 16 ribu per porsinya."Kebanyakan pelanggan yang datang malah dari luar kota seperti dari Purbalingga, Cilacap, Purworejo dan Wonosobo," tambahnya.
Bagi yang penasaran ingin menjajal kenikmatan sate kuda, silahkan bisa langsung datang ke Warung tenda "Estu" yang buka setiap sore dari pukul 17.00 hingga pukul 23.00 Wib."Saya memberi nama Warung tenda estu, kepanjangan dari Ekonomi Sulit tetap Usaha," pungkasnya. (mdr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar